Jumat, 16 Juli 2010

KUNGMANIA DARI AMERIKA






Prisma Bird Farm seperti biasanya banyak menerima tamu dan relasi baik dalam maupun luar kota untuk sekedar melihat kandang, memantau piyikan atau hanya sekedar berkenalan. Tapi pada tanggal 15 Juli 2010 pukul 17.00, Prisma Bird Farm menerima tamu istimewa dari Amerika yaitu Mr Jim de Seve dan Mr Kian Tjong bersama Pak H Noercholis Cendana yang sementara berubah profesi dari peternak perkutut menjadi Tourist Guide. Meski di usianya yang tidak muda dan terlihat wajah kelelahan Pak H Noercholis Cendana terlihat gigih bersemangat mengantar duta bangsa berkunjung ke tempat yang diinginkannya.

Mereka telah berkunjung ke berbagai tempat peternakan perkutut di Jawa Barat dan Jawa Tengah (http://singingdove.com). Hingga pada akhirnya tiba di Jawa Timur agenda mereka langsung berkunjung ke tempat Pak H Noercholis Cendana dan takjub melihat serta meliput lumpur Lapindo Sidoarjo. Kemudian mereka melanjutkan perjalanan ke tempat Prisma Bird Farm setelah mampir di restoran Dapur Desa Sidoarjo. Agenda berikutnya tanggal 16 Juli 2010 ke tempat Pak Syukur perawat perkutut dan mereka akan mengakhiri kunjungan ke Indonesia dengan menghadiri KONKURS LPI HUT RI KE-65 CUP di Sampang Madura.

Begitu tiba di tempat Prisma Bird Farm, kami langsung menyambut dengan kata “welcome to our place” dan keduanya mengucapkan kata “terima kasih”. Mr Jim de Seve adalah warga Amerika bertempat di Brooklyn, NY sedangkan Mr Kian Tjong dahulu lahir di Medan dan sekarang telah tinggal menetap dan menjadi warga Amerika selama 12 tahun. Profil Mr Jim de Seve adalah pembuat film independen the American Museum of Natural History and the Brooklyn Botanic Garden, produser Nickelodeon dan pengajar digital filmmaking and directing documentaries at Film Video Arts di New York. Sedangkan Mr Kian Tjong adalah asistennya lulusan MBA dari the University of Hawaii.

Hidangan sederhana dari Prisma Bird Farm langsung menyambut tamu istimewa tersebut yaitu degan. Mereka begitu menikmati buah kelapa degan yang begitu unik dan segar hingga di foto oleh Mr Jim de Seve untuk kenang-kenangan.

Keduanya sedang membuat proyek film dokumenter tentang dunia budaya perkutut di Indonesia. Kata Mr Jim de Seve, setiap orang Amerika diajak berbicara tentang perkutut langsung berubah wajah ceria, antusias dan penasaran. Hingga keduanya sepakat membuat proyek film dokumenter tentang budaya perkutut dengan dibantu Mr Kian Tjong yang masih fasih berbahasa Indonesia untuk melancarkan proyeknya. Rencananya proyek film documenter tersebut akan diikutkan pada festival film dokumenter budaya Internasional di Amerika dan berbagai negara lainnya.

Prisma Bird Farm ikut dilibatkan dalam kegiatan proyek film mereka untuk menambah data film dokumenter tentang budaya perkutut Indonesia. Data yang di ambil di Prisma Bird Farm adalah tentang bagaimana jaringan indukan burung perkutut antar peternak perkutut Indonesia dengan melihat silsilah keturunan perkutut pada papan silsilah Prisma Bird Farm, awal mula berdiri Prisma Bird Farm, ketertarikan pada perkutut dan lain sebagainya.

Harapan Prisma Bird Farm adalah dengan adanya ketertarikan warga Amerika meliput dan membuat film dokumenter tentang perkutut akan membuat budaya perkutut dapat lebih dikenal dan disejajarkan dengan batik maupun keris sebagai satu diantara berbagai identitas budaya bangsa Indonesia. Semoga dapat menambah gairah semangat dan kemajuan kungmania.

Tepat pukul 19.00 WIB mereka berdua mengakhiri wawancara pada kami dan segera kembali ke Hotel di Surabaya untuk beristirahat setelah seharian berkeliling kota dengan di antar dan di sopiri Pak H Noercholis Cendana .

Tidak ada komentar: